Mayat Bergelimpangan di Hotel JW Marriott dan Ritz

Expose -
Mayat bergelimpangan pasca ledakan di Hotel JW Marriot dan Ritz. Korban langsung di larikan ke rumah sakit. Para keluarga korban sibuk mencari anggota keluarga yang menjadi korban. Ledakan ini sedng diselidiki Polri. Banyak pihak mengutuk aksi peledakan itu.
Presiden SBY mengutuk keras peledakan bom di Hotel JW Marriott dan The Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Dia juga prihatin. Karena itu, SBY bersumpah untuk menindak tegas pelaku peledakan bom, termasuk otak dan penggeraknya.
"Saya bersumpah, demi masyarakat Indonesia yang saya cintai, negara dan pemerintah akan melakukan tindakan tegas, tepat, dan benar terhadap pelaku pemboman, otak dan penggeraknya, dan atau kejahatan-kejahatan lainnya," kata SBY seperti dilansir berbagai media di Istana Presiden, SBY meminta kepada Polri, TNI, dan BIN, serta para kepala daerah lebih waspada.
"Kepada POlri, TNI, BIN, dan termasuk gubernur dan bupati/walikota, saya minta waspada mencegah aksi teror. Penegak hukum harus bisa mencari, menangkap dan mengadili para pelaku, penggerak dan otak di belakang aksi kekerasan ini," tegas dia.
Di depan wartawan, SBY juga menyampaikan bahwa Polri telah mencegah dan menggalakkan pemberantasan terorisme. "Saya tahu lima tahun imi, Polri mencegah dan menggagalkan aksi teroris ini, menemukan bahan peledak yang siap diledakkan, membongkar jaringannya, meski lolos hari ini," ucap SBY.
"Terjadi musibah yang merobek keamanan dan nama baik bangsa kita. Agar tugas untuk mencegah dan memberantas terorisme ini serta kejahatan-kejahatan dilakukan dengan baik, intelijen harus benar-benar tajam. Pencegahan harus benar-benar efektif. BIN dan Polri harus bersinergi. Sikap lengah harus dibuang. Ini amanah kita terhadap negara," sambung dia.
Kecaman dilontarkan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar meminta aparat keamanan dan BIN segera bertindak cepat menangkap pelaku pengeboman JW Marriot dan Rizt Carlton. Jika pelakunya terkait kelompok, Aparat harus segera membongkar kelompok itu dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku.
"Kami mengutuk sekeras-kerasnya atas tragedi ini. Ini menunjukkan pelakunya tidak lagi cinta Indonesia. Kami minta aparat dan BIN secepatnya bergerak menangkap pelakunya," kata Muhaimin dalam rilis yang dikirimkan kepada detikcom, Jumat (17/7/2009).
Menurut Ketua Umum DPP PKB ini, kondisi keamanan dan ketertiban yang tercipta selama dan pascapilpres dicederai dengan aksi pengeboman ini. Karena itu sebagaimana yang disampaikan oleh SBY, semua pihak diminta aktif dan waspada serta melaporkan aksi-aksi dan tindakan apapun yang gerakannya mencurigakan.
"Kejadian ini dengan sendirinya merusak citra kita sebagai bangsa yang aman dan layak untuk investasi. Kita harus bekerja sama membantu aparat mencegah semua aksi-aksi teror lainnya," pinta Muhaimin.
Cak Imin, panggilan akrab politisi PKB ini, menilai seharusnya aparat keamanan dan BIN dapat mendeteksi potensi ancaman pengeboman kali ini. Agar hal serupa tidak terulang, DPR meminta aparat dan BIN lebih meningkatkan lagi kinerjanya.
"Kami berharap aparat yang bertugas dan bertanggung jawab menjaga keamanan lebih giat lagi bekerja mulai dari mendeteksi sampai melakukan pencegahan. Jangan menunggu terjadi seperti sekarang ini," pungkasnya.
Disinyalir, Pembawa Bom di Lantai 18 Marriott Nyamar Jadi Tamu. Orang yang membawa bom aktif di lantai 18 Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, masih misterius. Pembawa bom diduga menyamar sebagai tamu hotel untuk lolos dari penjagaan.
"Iya betul (menyamar sebagai tamu)," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2009).
Menurut dia, belum dapat dipastikan apakah bom yang meledak di JW Marriott dan Ritz Carlton adalah bom bunuh diri. "Belum bisa dipastikan. Kita masih melakukan penyelidikan," ujarnya.
Wahyono mengatakan ada kesamaan unsur bom yang meledak di tempat kejadian perkara dan kamar. "Di dalam kamar ditemukan mur," kata dia.
Perdana Menteri (PM) Australia Kevin Rudd mengutuk serangan bom yang terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Rudd menyebut insiden itu sebagai tindakan pembunuhan barbar.
"Setiap serangan teroris di manapun merupakan serangan terhadap kita semua," kata Rudd seperti dilansir media Australia, News.com.au , Jumat (17/7/2009).
"Setiap serangan teroris merupakan tindakan pengecut. Ini tindakan pembunuhan, tindakan barbar yang melanggar prinsip-prinsip dasar kemanusiaan," tuturnya.
"Ini serangan terhadap kita semua dan kita sedang berurusan dengan beberapa orang yang sangat jahat," ujar pemimpin negeri Kangguru itu.
"Orang-orang yang sangat, sangat jahat dan berbahaya," pungkasnya.
Serangan bom tersebut menewaskan beberapa warga asing. Menurut Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Australia, setidaknya dua warga Australia terluka dalam pengeboman itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar