Bisnis Korporat Industri Finansial Market Data Bumi Minerals Lunasi Sebagian Besar Utang

Dengan konversi fasilitas MCN, kepemilikan Bumi di Bumi Minerals Resources jadi 87 persen.

VIVAnews - Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) segera mengkonversikan fasilitas mandatory convertible note (MCN) sebesar Rp4,95 triliun atau sekitar US$546 juta menjadi kepemilikan ekuitas di anak usaha, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), pada harga Rp670 per saham.

Untuk itu, Bumi Resources Minerals menerbitkan 7,4 miliar saham baru atas nama Bumi Resources guna pelunasan MCN tersebut.

"Pada Desember 2010, kami menggunakan sebagian dana hasil penawaran umum perdana untuk melunasi fasilitas pinjaman sebesar US$148 juta dari Bright Ventures Pte Ltd," kata Direktur Utama Bumi Resources Minerals, Kenneth Farrell, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Rabu 9 Maret 2011.

Untuk itu, menurut dia, pelunasan fasilitas MCN sebesar US$546 juta tersebut akan dapat memperbaiki rasio utang terhadap modal perusahaan menjadi 0,1 kali. "Saat ini, Bumi Resources Minerals dioperasikan dengan hampir tanpa pinjaman," ujarnya.

Direktur Keuangan Bumi Resources Minerals, Yuanita Rohali, menambahkan, pinjaman perseroan sebagian besar telah dilunasi, sehingga berdampak terhadap berkurangnya beban bunga secara keseluruhan. "Perusahaan kini dapat mengalokasikan tambahan arus kas untuk kegiatan operasional," ujar Yuanita.

Dengan dikonversikannya fasilitas MCN tersebut, kepemilikan Bumi Resources di Bumi Resources Minerals akan bertambah dari sekitar 82 persen menjadi 87 persen. Kepemilikan investor publik di bursa selanjutnya akan terdilusi dari 18 persen menjadi 13 persen.

Namun, apabila seluruh waran yang ada dikonversikan menjadi saham dalam 24 bulan ke depan, kepemilikan investor publik di bursa akan naik menjadi sekitar 20 persen. Sementara itu, kepemilikan Bumi Resources di Bumi Minerals Resources akan terdilusi menjadi sekitar 80 persen.

Bumi Resources Minerals diharapkan akan mendapatkan tambahan dana sebesar US$171 juta apabila keseluruhan waran yang ada dikonversikan menjadi saham di harga Rp700 per saham dari Juni 2011 hingga Desember 2012.
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar