Pemerintah selama 2009 membayar bunga utang Rp93,8 triliun, lebih kecil Rp15,8 triliun dari pagi APBN-P yang ditetapkan sebesar Rp109,6 triliun.
"Penghematan ini dapat terjadi karena stabilitas ekonomi sangat terjaga yang mengakibatkan meningkatnya kepercayaan pasar terhadap pengelolaan fiskal yang kredibel dan pengelolaan utang yang prudent, yang menyebabkan penurunan biaya pinjaman," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin.
Penghematan ini diperoleh dari penurunan yield (imbal hasil) Surat Utang Negara (SUN). Yield SUN selama 2009 turun 182 basis poin (1,82 persen). Hal ini menurut Menkeu, menjadi catatan prestasi tersendiri di 2009.
"Sepanjang tahun 2009 pada saat seluruh dunia mengalami peningkatan (yield) karena jumlah utang negara-negara maju melonjak cukup signifikan, ini juga prestasi yang cukup ekstrem pada saat negara-negara lain memburuk," katanya.
Ia menambahkan, kepercayaan pasar terhadap Indonesia juga diperlihatkan oleh angka net buying SUN oleh Asing yang mencapai Rp19,65 triliun.
Selain, menurunnya imbal hasil SUN, menurut dia, penghematan juga didapatkan dari strategi pengelolaan utang seperti front loading yang telah mengurangi tekanan di pasar domestik, debt switch, buy back (pembelian kembali).
Disisi lain, menurut dia, apresiasi nilai tukar rupiah sebesar 15 persen sepanjang tahun 2009 juga memberikan sentimen cukup positif bagi Indonesia.
Sementara itu, per 31 Desember menurut data Direktorat Pengelolaan Utang, jumlah total surat berharga yang diterbitkan pemerintah mencapai Rp979,46 triliun.(antaranews)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar